Selasa, 29 April 2014

TALO BALAK DALAM BEGAWEI MEPADUN MUNGGAHI BUMEI MARGA NYUNYAI


Ansambel "TALO BALAK"

INTISARI

Ansambel Talo Balak terdiri dari instrumen kulitang, gung, gujih, canang, dan talo. Talo Balak selalu dipakai sebagai alat musik pokok dan pengiring dalam prosesi upacara adat Begawei Mepadun Munggahi Bumei. Upacara adat Begawei Mepadun Munggahi Bumei dipergunakan sebagai pengambilan gelar adat tertinggi di jurai Pepadun, gelar adat tertingginya yaitu suttan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk penyajian dan fungsi Talo Balak dalam Begawei Mepadun Munggahi Bumei. Pendekatan etnomusikologis dipergunakan sebagai pendekatan utama dalam penelitian ini, ditopang kajian antropologis, organologis, dan musikologis. Penelitian dilakukan dengan pengamatan lapangan dan kajian kepustakaan.
Talo Balak adalah bentuk kecerdasan setempat masyarakat Kampung Kota Alam terhadap kebutuhan di dalam adat istiadat, dan dalam upacara adat Begawei Mepadun Munggahi Bumei. Menurut masyarakat adat Kampung Kota Alam, tanpa adanya Talo Balak di dalam upacara adat Begawei Mepadun, maka upacara adat tersebut dianggap tidak sempurna. Talo Balak yang berada di Kampung Kota Alam memiliki tiga bentuk penyajian, yaitu: bentuk penyajian musikal, bentuk penyajian non musikal, dan struktur penyajian Talo Balak. Ansambel Talo Balak memiliki dua fungsi yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer meliputi fungsi sebagai sarana ritual, fungsi hiburan, dan fungsi sebagai presentasi estetis. Fungsi sekunder meliputi fungsi sebagai sarana komunikasi, fungsi pengesahan lembaga sosial, dan fungsi sebagai pengikat solidaritas masyarakat.
                
Kata Kunci : Talo Balak, Begawei Mepadun, Bentuk, Fungsi

Lampiran


Penulis wawancara kepada para Tokoh Kampung Kota Alam, Kabupaten Lampung Utara

Tarian di atas di sebut tarian Igel Pepadun dan dilakukan oleh para Suttan di Jurai Pepadun Abung Siwo Migo




Tidak ada komentar:

Posting Komentar